» » Kejutan Untuk Sang Juara

Kejutan Untuk Sang Juara

Cerbung Kejutan Untuk Sang Juara
kejutan20untuk20sang20.jpgKejutan untuk Sang Juara-Tampak sekelompok remaja sudah memasuki "Warung Bakso Sonny". Warung bakso sonny memang tempat pavorit banyak orang, baik tua maupun muda. Harganya lumayan terjangkau untuk ukuran kantong anak sekolahan dibandingkan dengan rasanya yang enak dan bisa membuat kenyang. Tekstur disetiap pentol bakso terlihat seperti ada lapisan serat di dalamnya. Dan ketika digigit rasanya begitu gurih dan kenyal. Dengan kuahnya yang sedikit membuat ketagihan ingin nambah lagi.

Niko berhenti sejenak tanpa turun dari motornya dan hanya memperhatikan dengan tetap menjaga jarak. Kemudian berlalu.

Bakso yang memang sudah dipesan sebelum mereka sampai sudah siap tanpa harus menunggu lama. Eva menyempatkan mengambil ponselnya untuk berselfie ria sekedar mengabadikan moment kebersamaan mereka ini.

"Foto yuk! Moneeeeyyy..... Cekreek!" Tawa, dan canda juga saling menggoda antara mereka.

Begitulah perayaan kecil yang sengaja mereka adakan untuk moment indah yang mungkin saja tidak akan terulang lagi.

Mereka asyik menikmati semangkuk bakso yang ada di hadapannya masing-masing. Ada yang sedang menambahkan kecap pada mangkuk baksonya, ada juga yang sedang menambahkan saos. Mereka tambahkan sesuai dengan selera rasa, yang sebenarnya sudah nikmat di lidah ini.

Sederet air mineral disajikan gratis di sini. Tapi ada juga yang memesan es campur, just dan teh botol sesuai dengan keinginan mereka.

"Hai! Niko, sini gabung!" Tiba-tiba suara Tia mengagetkan semua temannya yang sedang asyik menikmati baksonya masing-masing.

"Siapa Tia? Kamu kenal?" Tanya Jeni sang ketua kelas dengan ramah.

"Ya jelas kenallah, diakan sang pahlawan, tadi pa..." Suara Sinta langsung dihentikan oleh Tia.

"Seeeetttt, Sinta!" Tia membelalakkan matanya yang sipit.

"Loh diakan anak X Mia 1, kita satu SMA, masa sih Jen nggak tau." Bayu menjelaskan dengan gaya bersahabat menepuk bahu Jeni.

"Aduh! Sory bro! Serius nih aku nggak tahu, ayolah sini gabung, santai ajalah hehe..." Jeni menghampiri Niko dengan nada bersahabat.

"Ya wajarlah kita beda ruangan, lagian aku jarang ngumpul juga sih." Niko mencoba meluruskan.

"Ada perayaan nih?" Tanya Niko berusaha untuk tenang, walau sebenarnya dia benar-benar grogi, apalagi saat matanya beradu pandang dengan Tia.

"Sekedar makan bakso bareng aja, biasalah." Bayu menjelaskan.

"Oh ya, selamat Tia kamu juarakan? Ini ada sesuatu untukmu, semoga kamu suka ya." Niko menyodorkan kotak berukuran sedang dibungkus rapih dengan warna pink berhias pita mungil.

"Oh, apa ini? Nggak usah deh Niko." Tia kaget namun bergeming dari posisinya mendapat kejutan ini.

"Terima dong Tia, nggak baik menolak rezeki." She memberi saran.

"Ya, tapi aku..." Tia bingung di situasi yang tak terduga ini.

"Udah deh, terima aja, kasihan Niko kalau kamu tolak pemberiannya, pasti dia kecewa." Zia juga ikut nimbrung.

"Ya ampuuunnn, apaan sih Niko, aku jadi nggak enak." Tia masih bertahan untuk menolak pemberian Niko.

"Kalau Tia nggak mau terima, yah sudah sini kasih ke aku aja Niko!" Suara Andi dengan santai dan cuek sambil menyeruput teh dingin hingga beberapa tegukan.

"Haha..." Tawa para lelaki teman-teman Tia yang ada di ruangan itu berderai ringan.

"Maunya tuh, Andi..." Celetuk Michio.

"Terus kalau ternyata isinya perlengkapan cewek mau kamu buat apa Andi, hehe...." Amelia dengan senyum menawannya menggoda Andi.

"Udah deh! Diterima aja kenapa? Kamu tega membuat malu dengan menolak pemberiannya?" Eva dengan gemas mengangkat tangan Tia untuk menerima bingkisan yang disodorkan Niko.

Tia yang masih bingung, benar-benar dalam posisi tidak berdaya untuk menolak pemberian ini. Perlahan tangan Tia dengan sedikit gemetar menyambut pemberian Niko.

"Terima kasih." Suara Tia hampir tak terdengar.

"Ayo dibuka Tia." Suara Eva membuat Tia membelalakan lagi matanya.

"Boleh kok, buka aja sekarang kalau memang kamu bersedia Tia." Suara Niko mempersilahkan Tia untuk membuka pemberiannya.

Ini benar-benar di luar dugaan mereka, tiba-tiba Niko datang dan memberi bingkisan buat Tia. Sementara Tia masih belum mengerti maksud Niko. Tia tidak ada perasaan apa-apa pada Niko. Tia hanya menganggap Niko adalah teman yang baik dan peduli pada sesama. Berbeda dengan Niko yang menaruh hati pada Tia walau sebenarnya dia sudah tahu Tio adalah kekasih Tia.

"Ayolah buka Tia, Niko sudah memberi izinkan." Endah yang penasaran ingin mengetahui pemberian Niko pada Tia juga ikut mempengaruhi Tia agar membuka bingkisan itu.

"Baiklah aku buka bingkisan ini di hadapan kalian semua ya, tampaknya rasa ingin tahu kalian membuat aku tidak sanggup untuk menolak permintaan teman-teman semua." Suara Tia tiba-tiba sangat tegas bercampur kesal namun tak berdaya membuat temannya kecewa.

"Sebelumnya aku ucapkan terimakasih buat teman-teman semua untuk kebersamaan ini dan terimakasih buat Niko sudah membantuku, juga sekali lagi terimakasih untuk bingkisan ini."

Jari-jari lentik Tia merobek kertas berwarna pink pembungkus bingkisan itu, dengan sedikit gemetar terlihat tangan halus itu menyelesaikan tugasnya membuka kotak dan mengeluarkan isinya.


Kejutan untuk Sang Juara


"Wow! Cantiknya." Endah berkomentar.

"Hai! Bantal love berwarna pink!" Zia menambahkan.

"Nggak salah nih?!" Eva menimpali.

"What! Ada tulisan i love you, hehe..." She terkekeh perlahan.

"Sekali lagi terimakasih Niko." Tia mengangkat bantal itu dan menatap sesaat pada Niko.

"Iya sama-sama." Niko tersenyum lepas dan lega menatap simpatik pada Tia.

Entah siapa yang memulai, tiba-tiba saja mereka bertepuk tangan secara bersamaan. Tia hanya tersenyum tipis menyaksikan ulah teman-temannya ini.

"Ok hari sudah makin sore, sebentar lagi senja, kita harus pulang, gimana teman-teman?" Jeni angkat suara dan minta persetujuan teman-temannya.

"ya udah kita pulang yuk, udah sore." Bayu menjawab cepat sambil bangkit dari duduknya.

"Tia aku antar ya?" Tanya Niko tiba-tiba.

"Tidak! Terima kasih." Jawab Tia cepat dan langsung duduk di boncengan Sinta.

"Jalan Sin, daaaaggghhhh...." Tia dan Sinta pun meluncur lebih dulu.

Niko dan yang lainnya membalas lambaian tangan Tia sambil menuju kendaraannya masing-masing.

Kejutan untuk Sang Juara
♥♥♥♥♥♥


Tags: Cerpen
Judul Kejutan Untuk Sang Juara
Author Diposting Oleh : Maya-Jeni Wap's 2016-10-24 03:35:31
Rating 3 / 5
Back to posts
Facebook Comments Plugin

Share On

 
 
MAYAJENI

Teya Salat