Disneyland 1972 Love the old s
» » Waspadai Pujian Berbumbu Dusta

Waspadai Pujian Berbumbu Dusta

catatan Maya
Waspadai Pujian Berbumbu Dusta


Assallamuallaikum,

Saya mohon maaf bila dalam penyajian tulisan ini terkesan dipaksakan atau bisa saja ada perbedaan pendapat. Tulisan ini lebih kepada catatan saya atau bisa dikatakan dokumen pribadi saya, tapi bila catatan ini bermanfaat bagi orang lain tentu saya akan merasa sangat senang. Jadi tulisan ini bukan untuk bahan perdebatan smile terimakasih.

Pujian yang dilarang.
---------------------------------------------------

Sebagian orang mungkin sangat menyukai bila dia mendapat pujian bahkan ada yang gila akan pujian.

Dia sangat mengharap komentar yang baik dari orang lain. Tak sadar pujian itu seringkali menipu.

Tidak hanya mengharapkan pujian, tapi ada pula yang sangat senang memberikan pujian. Senang memuji orang lain di hadapannya.

Padahal itu menimbulkan sisi negatif, ini adalah suatu hal yang tidak baik.

Ada beberapa hadits yang dibawakan oleh Imam Bukhari dalam kitab Al Adabul Mufrod.

Memuji Orang Lain di Hadapannya Sama dengan Menyembelihnya.

Dari Abu Bakar, ia menceritakan bahwa ada seorang pria yang disebutkan di hadapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu seorang hadirin memuji orang itu. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu bersabda :

ويحك قطعت عنق صاحبك، (يقوله مراراً)، إن كان أحدكم مادحاً لا محالة، فليقل: أحسِبَ كذا وكذا- إن كان يرى أنه كذلك – وحسيبه الله، ولا يزكي على الله أحداً

“Celaka engkau, engkau telah memotong leher temanmu (berulang kali beliau mengucapkan perkataan itu). Jika salah seorang di antara kalian terpaksa atau harus memuji, maka ucapkanlah, ”Saya kira si fulan demikian kondisinya.” -Jika dia menganggapnya demikian.

Adapun yang mengetahui kondisi sebenarnya adalah Allah dan janganlah mensucikan seorang di hadapan Allah.” [Bukhari: 52-Kitab Asy Syahadat, 16-Bab Idza Dzakaro Rojulun Rojulan]

Abu Musa berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendengar seorang pria berlebih -lebihan dalam memuji seorang. Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu bersabda :

”Kalian telah membinasakan atau mematahkan punggung orang itu.” [Bukhari: 78-Kitab Al Adab, 54-Bab Maa Yukrohu Minat Tamaduh. Muslim: 53-Kitab Az Zuhd, hal. 67]

Dari Ibrahim At Taimiy dari ayahnya, ia berkata : “Kami duduk bersama Umar [ibnul Khaththab radliallahu 'anhu]. Lalu ada seorang pria memuji orang lain yang berada di hadapannya. Umar lalu berkata :

عقرت الرجل، عقرك الله

“Engkau telah menyembelih orang itu, semoga Allah menyembelihmu.” (Hasan secara sanad)

’Umar berkata,

“Pujian itu adalah penyembelihan.” (Shahih secara sanad)

Muhammad (guru imam Bukhari) berkata :

يعني إذا قبلها

“(Hal itu berlaku) apabila ia senang akan pujian yang diberikan kepadanya.”

Pujian yang dibolehkan.
-------------------------------------

Bisa dikatakan memuji orang lain adalah termasuk penyakit lisan, jika menyebabkan orang yang dipuji merasa bangga diri karena pujian dilakukan melampaui batas. Tapi pujian yang tidak menyebabkan kebanggaan atau kesombongan maka dibolehkan.

Imam Bukhari menuliskan :
“Bab Orang yang Memuji Saudaranya Berdasarkan Fakta yang Diketahui”. Beliau menyebutkan bahwa Sa’ad radhiyallahu ‘anhu berkata :

“Tidak pernah aku mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut kepada seseorang yang berjalan di muka bumi ini sebagai calon penghuni Surga kecuali hanya kepada ‘Abdullah bin Salam.” [Hadits shahih, riwayat Bukhari (VII/87), lihat juga al-Fath (X/478)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melukiskan sifat Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu sebagai berikut :

ما لقيك الشيطان سا لكا فجا إلا سلك فجا عير فجك

“Jika syaithan bertemu denganmu di jalan, niscaya dia akan mencari jalan lain selain jalan yang engkau lalui.” [Hadits shahih, riwayat Muslim (IV/1864) dan al-Fath (X/479)]

Pujian dibolehkan diberikan kepada saudara kita, bila pujian tidak berlebihan dan orang yang dipuji tidak diragukan akan bangga diri. Jadi pujian sesuai dengan fakta dan sewajarnya.

Bahkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun dipuji dalam syair, khutbah, dan pembicaraan. Akan tetapi, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak melarang orang yang memujinya dengan pujian yang wajar.

Doakan bila harus memuji
-----------------------------------------

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,

إذا رأى أحدكم من أخيه مـا يعجبه, فليدع له بالبركة

“Jika salah seorang di antara kalian melihat sesuatu yang menakjubkan dari saudaranya, maka hendaklah dia mendo’akannya agar diberikan keberkahan kepadanya.” [Hadits shahih, riwayat Imam Malik dalam al-Muwaththa’ (II/716 no.2), Ibnu Majah dalam Shahih-nya (II/265) dan Ahmad dalam Musnad-nya (III/447)]

Do’a keberkahan untuk saudara kita, bila melihat sesuatu yang menakjubkan padanya.
--------------------------------------------------------------------------

مـا شـا ء الله لا قوة إلا بـالله, أللـهـم بارك عليه

“Maasyaa Allaah (atas kehendak Allah), tidak ada kekuatan melainkan hanya dengan (pertolongan) Allah. Yaa Allah, berikanlah berkah padanya.”

Imam Nawawi mengatakan bahwa dalam kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim, banyak hadits yang berisi pujian kepada seseorang.

Atas dasar itu para ulama mengatakan bahwa cara menyamakan antara hadits - hadits yang nampak bertentangan adalah dengan memaknai larangan itu berlaku untuk pujian yang berlebihan, pujian yang dibumbui dengan kedustaan, pujian yang dikhawatirkan akan muncul rasa bangga pada orang yang dipuji.

Tapi, jika tidak dikhawatirkan akan terjadi hal demikian, maka diperbolehkan memuji meskipun dihadapan orang tersebut.

Hal ini dikarenakan sempurnanya keimanannya, keteguhan dan kemantapan ilmu orang yang dipuji. Bahkan dianjurkan memujinya, maka dia akan semakin termotivasi untuk senantiasa berbuat kebaikan, menambah amal kebaikan, dan memberikan teladan yang baik kepada orang lain.

Allah lebih mengetahui semua yang tersembunyi.

Wallahu Alam

Tag : Waspadai Pujian Berbumbu Dusta Waspadai Pujian Berbumbu Dusta Waspadai Pujian Berbumbu Dusta
Judul Waspadai Pujian Berbumbu Dusta
Author Diposting Oleh : Maya-Jeni Wap's 2016-11-24 13:12:49
Rating 3 / 5
Back to posts
Facebook Comments Plugin

Share On

 
 
MAYAJENI