Duck hunt
» » Berhentilah Air Mata Ku

Berhentilah Air Mata Ku

Saat aku menikmati kebahagiaan dan tengah bercanda dengan serangkaian kebahaguaan. Berhentilah air mara ku.

Bagaimana kesedihan ini begitu sangat meremas perasaan? Entahlah! Tentu saja orang lain pasti tidak akan tahu.


Semua terjadi begitu saja, saat aku begitu menikmati kebahagiaan dan tengah bercanda dengan serangkaian aksara, tiba-tiba bagai terlempar di sudut jurang kesakitan.


Sehingga saat itu aku seakan mencium aroma persekongkolan yang sengaja ingin memojokkanku. Aku tidak mengerti mengapa aku menjadi target semua ini?


Tidak ada sedikitpun kecurigaanku pada siapapun, apalagi sampai menyalahkan orang lain, aku hanya menjalani hidupku yang penuh dengan drama. Sama sekali aku tidak ingin melibatkan orang lain dalam drama kehidupanku.


Sampai detik ini, saat aku hadir di lembaran putih menyusun setiap abjad dengan jemariku, air mata terus mengalir menemaniku, ya aku sangat sedih ... Hingga air mata ini sudah tak mampu lagi ku bendung.


Ingin aku mengadu, tapi pada siapa? Tiba--tiba saja aku tidak bisa percaya lagi pada siapapun. Padahal sebelum kesedihan ini menyandraku, aku merasa memiliki teman yang bisa aku percaya, berbagi kebahagiaan bahkan mencurahkan isi hatiku dengan segala keterbukaanku. Ah malangnya nasibku bila memang harus berakhir dengan saling mencurigai bahkan melontarkan kata-kata pedas yang kerap kali kunikmati semanis madu.


Aku tidak pernah menaruh curiga apalagi membenci sampai saat ini dan sampai kapanpun, meski kerap kali aku seakan tersingkirkan lewat kalimat pedas yang tanpa sengaja aku temui. Aku hanya tersenyum manis dan menelan semuanya sebagai obat agar aku bisa lebih kuat untuk tetap berdiri dengan tegar walau kadang aku harus tertunduk dengan selentingan yang menoreh di hati.


Aku bukan apa-apa dan aku bukanlah pesaing yang pantas disingkirkan, sama sekali bukan. Aku tak punya apa-apa yang membuat orang lain menjadi geram padaku. Ya ... Aku hanyalah pengembara dunia maya yang tanpa bekal ilmu seperti mereka. Aku tertatih-tatih mencoba hal yang sangat awam dalam hudupku. Aku hanyalah segelintir benang yang tak terlihat dan aku hanyalah buih di laut lepas yang akan sirna seketika.


Ah, air mata ini tidak jua mau berhenti. Berhentilah air mataku ... Mengapa kau terus saja tertumpah? Hiburlah hatiku jangan pula kau ikut bersedih, aku nanti tenggelam dalam genangan air mata, tegakah engkau duhai air mataku.


Sementara jemari ini tak juga mau diam, ingin rasanya ku keluhkan semuanya di lembaran putih yang bisu ini. Tentang kesedihan, kehancuran yang seakan membenamkanku dalam kubangan lumpur hitam yang amat kotor.


Ya, hari ini bagai sejarah yang amat kelam dalam hidupku. Aku tak mengerti tentang kesalahan mana yang membuat orang merasa aku curigai atau di salahkan, aku bingung ... Ini adalah mimpi terburuk yang pernah aku alami dalam hidupku.


Berhentilah air mataku, basulah kekalutan ini agar aku tetap bisa tersenyum esok hari dan melupakan apa yang terjadi hari ini.


Berhentilah air mataku .... Kepalaku mulai terasa sakit, kenapa kau tak jua mau berhenti, aku tahu ... Hanya engkau yang tahu betapa sedih dan sakitnya perasaan ini. Ya, hanya engkau yang tahu aku tak pernah sesakit ini, sekecewa ini dan sehancur ini dipermalukan dengan sangat keji.


Air mata ku engkaulah yang menyaksikan pahit yang tetap kutelan dengan rasa manis yang ku tumbuhkan dalam perasaan indera perasaku.


Apa yang kutulis selalu saja dihubungkan dengan orang-orang terdekatku, aku mati langkah tak bisa berbuat apa-apa, aku bingung harus bagaimana? Banyak kisah yang ingin aku tulis, tapi semua bagai majal tak lagi mampu ku ukir cerita tentang apapun. Aku sungguh bagai mati suri.

Judul Berhentilah Air Mata Ku
Author Diposting Oleh : Maya-Jeni Wap's 2017-04-25 21:56:37
Rating 3 / 5
Back to posts
Facebook Comments Plugin

Share On

 
 
MAYAJENI